02 Februari 2009

apa yang harus kami lakukan

Solusi, solusi dan solusi. Hanya itu yang ada dibenak saya sekarang ini. Saya mohon kepada para pembaca yang dapat memberikan masukan kepada kami. Permasalahannya sangat sederhana sekali namun susah untuk dilaksanakan. Bagaimana cara menyikapi orang yang temperamental, orang yang suka membalikkan fakta dan orang yang suka menjilat ludahnya kembali? Sebenarnya kami ingin melakukan yang terbaik demi institusi namun selalu mendapat halangan bahkan dapat dipatahkan tanpa ada alasan yang relevan. Nah kedepan kami gak tahu apa yang akan kami perbuat karena tidak ada komunikasi yang dilakukan, sementara dalam pikiran kami begitu banyaknya pekerjaan yang harus segera dilaksanakan, menindak lanjuti pekerjaan yang masih dalam proses, merencanakan hal-hal yang baru yang perlu bagi institusi. Terimakasih sebelumnya kami ucapkan. Kami tidak mempunyai niat yang jahat, hanya satu adalah bagaimana institusi ini dapat berkelanjutan

18 November 2008

manfaat hybrid learning

Saya pernah diundang untuk memberikan materi pengajaran disalah satu perguruan tinggi di Jakarta, kebiasaan mengajar di Indonusa selalu saya terapkan dimanapun mengajar, namun saya mengalami kesulitan untuk melakukan transfer knowledge sehingga apa yang diajarkan tidak banyak yang mengerti dan sangat sangat menjemukan. Dalam hal ini saya sangat menganjurkan kepada teman-teman sejawat untuk menggunakan hybrid learning sebagai media pembelajaran. Memang kita dituntut untuk melakukan up load sendiri tapi sangat banyak manfaat yang kita dapat dari hal tersebut, juga referensi yang terkini merupakan bagian hybrit learning, yang menjadi substansinya adalah ketika kita melakukan pengajaran (apalagi kalau menggunakan warna, animasi yang menarik) maka para peserta didik akan dengan sendirinya tertarik untuk mengikuti pelajaran sehingga ada motivasi bagi mereka untuk lebih konsen untuk mata ajar yang kita berikan. Dan disamping itu juga bagi dosenpun apabila peserta didik sudah menyenangi pelajaran yang kita ajarkan maka dosen pun akan termotivasi untuk meningkatkan kualitasnya dalam menyampaikan materi ajarnya. Untuk itu marilah memanfaatkan dan melaksanakan hybrid learning karena saya telah merasakan manfaatnya. Terimakasih bila ada yang menaggapi opini ini.

10 November 2008

Bahan Masukan

Memang benar bahwa pengalaman itu merupakan guru yang baik. Ketika kaderisasi berjalan maka seyogyanya rekonsiliasi juga dilakukan, artinya jangan sampai terputus suatu tongkat estafet dari pimpinan yang terdahulu dengan penggantinya. Saya menginginkan sekali adanya rekonsiliasi. Secara prinsip seharusnya adanya suatu kriteria untuk menjadi struktural (minimal mengerti secara substansi posisi yang dijabat), untuk itu saya sangat menghimbau kepada pihak yang terkait bahwa usulan dari unit pun juga harus diteruskan dengan fit and proper test, karena inilah scanning yang paling objektif diterapkan kepada calon struktural. Dan nantinya jika diterapkan maka kaderisasi dengan rekonsiliasi dapat berjalan dengan efektif. Saya sangat bermohon bahan masukan ini dapat ditanggapi dengan positif agar kampus kita dapat lebih konstruktif. Terimakasih

29 Oktober 2008

Sentralisasi pelayanan administrasi

Menurutku, sentralisasi administrasi dan desentralisasi akademik adalah ide yang sangat baik. Namun sayang, ide yang baik itu tidak disertai dengan penanganan yang baik.

Beberapa kekurangan yang perlu dibenahi, salah satunya adalah pemanfaatan meja atau loket pelayanan DPPU, yakni :

1. Penangung jawab pelayanan untuk kelas reguler dengan kelas eksekutif perlu diperjelas batasnya, harus 2 orang yang berbeda. Yang terjadi, siapa penaggung jawab pelayanan masing-masing pelayanan belum jelas. Jika ada 1 orang yang dianggap sebagai penanggung jawab pun bebannya terlalu berat, tidak sebanding dengan jam pelayanan yang berkisar dari pk. 07.30 s/d 21.35. Usulan kongkrit : Ditunjuk 2 orang penanggung jawab pelayanan, 1 orang untuk pelayanan pagi (07.00 s/d 15.00) dan 1 orang untuk pelayanan sore (14.00 s/d 22.00) dengan cara pergiliran (shift).

2. Meja atau loket pelayanan DPPU jelas peruntukannya, buat dosen atau buat mahasiswa, buat akademik atau administrasi. Usulan kongkrit, meja atau loket di depan adalah untuk pelayanan akademik bagi mahasiswa, sedangkan pelayanan dosen dilakukan di dalam ruangan.

3. Ketiga loket yang ada harus jelas jenis pelayanannya, tidak menumpuk di salah satu atau dua loket loket, sedangkan ada loket yang terlihat sering kosong. Usulan kongkrit, diadakan pembagian jenis pelayanan untuk masing-masing meja atau loket, misalnya loket 1 untuk pelayanan mahasiswa FE, FT, Fikes, Loket 2 untuk FH, Fikom, FFis, Fasilkom dan Loket 3 untuk PAMU, labkom dan skripsi.

Bagaimana pembaca? Ada pendapat dan solusi lain?

25 Oktober 2008

Besar, berkembang, maju

Kita menginginkan agar kampus ini bertambah besar, berkembang dan maju. Dalam perjalanan menuju kebesaran banyak langkah yang telah dilakukan, untuk meraih kemajuan berbagai prestasi telah diraih dan berbagai kendala banyak dihadapi.

Mungkin anda punya segudang ide, saran, dan strategi yang jitu, namun tidak banyak orang yang mengetahui. Ide, saran, dan strategi yang istimewa tersebut jadinya tidak dapat dimanfaatkan untuk kemajuan kampus ini.

Mungkin juga anda punya banyak kritik, unek-unek atau alternatif solusi yang tidak menemukan wadah yang tepat. Melalui media ini diharapkan kritik, unek-unek dan solusi tersebut dapat memperbaiki kekurangan yang dimiliki kampus ini.

Sumbangkanlah pemikiran-pemikiran terbaik anda ke email :
moderator.forumindonusa@yahoo.com
Boleh dalam bentuk saran-saran atau kritik juga boleh. Asalkan konstruktif.

Moderator mengundang anda untuk menulis opini di blog ini secara langsung tanpa melalui moderator. Caranya, kirimkan nama email anda ke moderator dan anda akan segera dapat menuangkan pemikiran anda dalam blog ini secara langsung tanpa melalui moderator.

Anda juga dapat berpartisipasi dengan sekedar memberikan komentar, seperti para pembaca yang lain dengan meng-klik tag komentar yang berada di bawah tulisan/opini.

Dalam menyampaikan opini ataupun komentar, anda dapat mengunakan email baru atau nama samaran (misalnya fulan@yahoo.com) bila hal itu membuat anda lebih leluasa menyampaikan pemikirannya secara transparan dan blak-blakan.


Terima kasih, semoga bermanfaat